Kisah Kasih seorang Bapa terhadap Anaknya ...
Tersebutlah seorang ayah yang mempunyai seorang anak.
Ayah ini sangat menyayangi anaknya.
Di suatu weekend, si ayah mengajak anaknya untuk pergi ke pasar malam. Mereka pulang sangat larut.
Di tengah jalan, si anak melepas seat belt-nya
karena merasa tidak nyaman.
Si ayah sudah menyuruhnya memasang kembali
namun si anak tidak menurut. Benar saja, di sebuah tikungan, sebuah
mobil lain melaju kencang tak terkendali.
Ternyata pengemudinya mabuk.
Tabrakan tak terhindarkan.
Si ayah selamat, namun si anak terpental
keluar.
Kepalanya membentur aspal dan menderita gegar otak yang cukup
parah.
Setelah berapa lama mendekam di rumah
sakit, akhirnya si anak siuman. Namun ia tidak dapat melihat dan
mendengar apapun.
Ia mengalami buta dan tuli.
Si ayah dengan sedih,
hanya bisa memeluk erat anaknya karena ia tahu hanya dengan sentuhan dan
pelukan yang bisa anaknya rasakan.
Begitulah kehidupan sang ayah dan
anaknya yang buta tuli ini.
Dia senantiasa menjaga anaknya.
Suatu saat si anak kepanasan dan minta
es, si ayah diam saja.
Sebab ia melihat anaknya sedang demam dan es akan
memperparah demam anaknya.
Di suatu musim dingin, si anak memaksa
berjalan ke tempat yang hangat, namun si ayah menarik keras sampai
melukai tangan si anak, karena ternyata tempat ‘hangat’ tersebut tidak
jauh dari sebuah gedung yang terbakar hebat.
Suatu kali anaknya kesal karena ayahnya
membuang liontin kesukaannya. Si anak sangat marah, namun sang ayah
hanya bisa menghela nafas. Komunikasinya terbatas.
Ingin rasanya ia
menjelaskan bahwa liontin yang tajam itu sudah berkarat, Namun apa daya
si anak tidak dapat mendengar, hanya dapat merasakan.
Ia hanya bisa
berharap anaknya sepenuhnya percaya kalau ayahnya hanya melakukan yang
terbaik untuk anaknya.
Saat-saat paling bahagia si ayah
adalah saat dia mendengar anaknya mengutarakan perasaannya, isi hatinya.
Saat anaknya mendiamkan dia, dia merasa tersiksa, namun ia senantiasa
berada di samping anaknya, setia untuk menjaganya.
Dia hanya bisa berdoa
dan berharap, kalau suatu saat Tuhan boleh memberi mujizat untuk
anaknya.
Setiap hari jam 4 pagi, si ayah bangun untuk mendoakan kesembuhan anaknya dan ini dilakukannya setiap hari.
Beberapa tahun berlalu, di suatu pagi
yang cerah, sayup-sayup bunyi kicauan burung membangunkan si anak.
Ternyata pendengarannya pulih! Anak itu berteriak kegirangan sampai
mengejutkan si ayah yang tertidur di sampingnya.
Kemudian disusul oleh
penglihatannya.
Tuhan telah mengabulkan doa sang ayah.
Melihat
rambut ayahnya yang telah memutih dan tangan sang ayah yang telah
mengeras penuh luka, si anak memeluk erat sang ayah dan menangis, sambil
berkata. "Ayah, terima kasih ya, selama ini engkau telah setia
menjagaku.”
HAPPY FATHER'S DAY ... thank's God my father:)
sumber ; Fb.com